Menjaga Sanitasi Udara Saat Isolasi
Dalam menangani penyakit yang menyebar melalui udara seperti COVID-19, rumah sakit membutuhkan fasilitas untuk mengendalikan pergerakan patogen dan memastikannya tetap terkurung di kamar pasien terinfeksi. Fasilitas tersebut adalah ruang isolasi bertekanan negatif (negative pressure). Ruang negative pressure digunakan untuk menampung kontaminan udara di dalam ruangan seperti virus, bakteri, jamur, ragi, jamur, serbuk sari, gas, senyawa organik yang mudah menguap, partikel kecil dan bahan kimia. Ruang negative pressure berfungsi mencegah kontaminan yang terbawa udara melayang ke area lain sehingga pasien, staf, dan peralatan di sekitarnya terhindar dari kontaminasi. Prinsip dari ruang negative pressure adalah menyedot udara masuk dari ruangan tertutup sehingga tekanan dalam ruangan lebih rendah dari luar ruangan. Udara dari luar ruangan akan masuk melalui celah dan disanitasi saat keluar ruangan oleh pembersih udara (air purifier). Biasanya ruang negative pressure dilengkapi dengan pintu otomatis dan jendela yang tidak bisa dibuka untuk menjaga tekanan negatif tersebut.
Ruang isolasi tekanan negatif biasanya digunakan untuk pasien dengan infeksi yang ditularkan melalui udara (airborne infection). Meskipun COVID-19 saat ini tidak dianggap sebagai airborne infection, penyebarannya sangat cepat melalui tetesan pernapasan (droplet infection) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin atau antara orang-orang yang melakukan kontak dekat satu sama lain (dalam jarak sekitar 2 meter). Tetesan ini bisa hinggap di mulut atau hidung orang sekitar dan terhirup ke paru-paru, sehingga penanganan COVID-19 disarankan dilakukan di dalam ruang isolasi. Untuk membersihkan udara dari tetesan terkontaminasi tersebut, ruang negative pressure membutuhkan pemusnah patogen. Cara kerja pemusnahan patogen pada alat negative pressure sama seperti alat pembersih udara (air purifier). Bedanya, air purifier tidak digunakan pada ruang isolasi.
Air purifier pada dasarnya bekerja dengan membersihkan udara dari polutan, alergen, dan racun. Cara kerja air purifier berbeda dari air diffuser dan air humidifier, yang melepas partikel ke udara dalam ruangan. Air purifier juga berbeda dari filter udara; filter udara hanya menyaring partikel, sedangkan air purifier dapat membasmi partikel tersebut. Partikel tertentu yang dibasmi air purifier tergantung pada jenis alatnya. Jenis air purifier tertentu dibuat dengan filter untuk menjebak partikel saat udara mengalir melewatinya, sementara jenis lainnya dapat menetralkan partikel lain di udara tanpa penyaringan terlebih dahulu. Selain itu juga terdapat penjernih udara pemancar ion negatif, yang membantu menarik partikel ion positif di udara sehingga dapat dinetralkan. Kelemahan dari jenis ini adalah kemungkinan emisi ozon yang dapat membahayakan tubuh. Menghirup emisi ozon dalam jumlah rendah dapat menyebabkan nyeri dada, batuk, sesak napas, dan, iritasi tenggorokan. Emisi ozon juga dapat memperburuk penyakit pernapasan kronis seperti asma dan mengganggu kemampuan tubuh untuk melawan infeksi pernapasan.
Air purifier yang umum digunakan memiliki filter HEPA. HEPA adalah standar sebagian besar filter pembersih udara yang dipakai saat ini. Untuk memenuhi standar, filter harus dapat menghilangkan 99,97% partikel di udara yang berukuran 0,3 mikrometer (ukuran yang sangat sulit untuk disaring). Filter HEPA dinilai efektif menyaring partikel yang lebih besar dan lebih kecil dari ukuran tersebut, misal serbuk sari, asap, dan tetesan aerosol yang dapat menularkan COVID-19.
Terlepas dari fungsi ruang negative pressure dan air purifier dalam membersihkan udara terkontaminasi virus, pengunjung dan petugas kesehatan tetap harus menuruti protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Secara teori, ruang negative pressure dapat mengisolasi kontaminan di dalam ruangan, namun dalam pelaksanaannya kebocoran ruang negative pressure dari celah tak diinginkan sering terjadi sehingga isolasi ruangan menjadi tidak maksimal. Maka dari itu, disarankan untuk selalu memakai alat pelindung diri dan menjaga jarak kontak saat merawat pasien terinfeksi.
Sumber:
How Air Purifiers Work | HowStuffWorks
Do Air Purifiers Actually Work?
Air purifier myths and facts: Can they protect against COVID-19, allergens or mold?
COVID-19 and Negative Pressure Rooms in Hospitals
COVID-19: What are negative pressure rooms, and how do they work?