AIRCOV-19, Solusi Murah Meringankan Gangguan Pernafasan
Hingga saat ini Indonesia masih belum melewati gelombang pertama pandemi Covid-19, padahal tingkat admisi pasien semakin meninggi tiap harinya. Rumah sakit penuh dan tenaga kesehatan kewalahan dengan lonjakan jumlah pasien. Tak hanya itu, seringkali pasien harus bertahan dengan fasilitas kesehatan yang apa adanya akibat kelebihan kapasitas tersebut. Apalagi, fasilitas kesehatan seperti ventilator tidak murah dan cenderung sulit digunakan.
Untuk membantu mengatasi krisis tersebut, kami memproduksi AIRCOV-19, alat terapi pernapasan berupa high-flow nasal cannula (HFNC). Produk ini diharapkan mampu mengatasi keterbatasan alat terapi pernapasan karena lonjakan pasien yang melebihi kapasitas rumah sakit. AIRCOV-19 ditujukan untuk meringankan beban pasien sesak nafas maupun hipoksia (kondisi pasien kekurangan oksigen, terkadang tanpa gejala sesak nafas). Pasien dengan gejala ringan atau dalam fase satu atau dua dapat menjalani terapi oksigen sehingga gejalanya tidak memburuk ke fase ketiga, yang ditandai dengan gagal nafas.
AIRCOV-19 bekerja dengan mengalirkan oksigen kadar tinggi dengan deras sehingga kadar oksigen dalam darah pasien meningkat. Berbeda dengan intubasi ventilator, dimana pasien dibantu bernafas dengan ritme mesin, pasien dalam terapi HFNC dapat bernafas secara mandiri dan dapat mengatur ritmenya sendiri. Intubasi ventilator dinilai beresiko mencederai paru-paru pasien karena umumnya tidak dapat mengimbangi ritme mesin.
AIRCOV-19 dilengkapi dengan humidifier system yang berfungsi menghangatkan udara hingga suhu 35-37°C agar pasien bernafas lebih nyaman. Dirancang untuk menyesuaikan kebutuhan pasien, laju udara (lpm) dan fraksi oksigen (%) dapat diatur dan sudah terintegrasi dengan SPO2 monitoring dan alarm system, yang dapat memantau dan memastikan nilai kadar oksigen dalam darah pasien berada di batas aman. Beberapa bagian seperti chamber dan breathing circuit dapat dilepas pasang (disposable) sehingga mesin tetap higienis dan mengurangi resiko penularan tak langsung.
AIRCOV-19 diharapkan dapat membantu pasien dengan gangguan nafas mendapatkan terapi oksigen dengan tepat dan meningkatkan peluang kesembuhan.