Depok, Jawa Barat, Indonesia product.support@polymedikal.com (021)-87911526 / (021)-87917166 0812-8243-6929
  • January 28, 2020

DIGITAL RADIOLOGY (DR)

Definisi Digital Radiology (DR)

suatu bentuk pencitraan sinar-x, di mana detektor panel datar digunakan sebagai pengganti film. Dengan sistem DR gambar dapat dilihat di monitor segera setelah akuisisi, yang memakan waktu beberapa detik dan dapat disimpan / diteruskan dimanapun mereka dibutuhkan. Seperti gambar-gambar digital, beberapa salinan data gambar selalu identik. Digital Radiography adalah sebuah bentuk pencitraan sinar-X dimana sensor-sensor digital sinar-X digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengansistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer. Komponen Digital Radiography Sebuah sistem digital radiografi terdiri dari 4 komponen utama, yaitu X-ray source, detector Analog-Digital Converter, Computer, dan Output Device

SEJARAH PERKEMBANGAN

Sejak pertama didirikannya radiologi semakin lama semakin berkembang. Dimulai dari teknik pengambilan gambar oleh radiographer secara langsung tanpa memakai shilding. Karena sejak saat itu belum diketahui dampak yang berarti akibat radiasi yang di timbulkan oleh sinar-X. Dan juga masih mamakai processing secara manual, sehingga banyak kerugian materi dan non materi yang banyak seperti :

  1. Memakan waktu yang cukup lama
  2. Tidak praktis
  3. Radiasi hamburnya besar sehingga membuat radiographer dahulu banyak yang terkena kanker
  4. Alat-alatnya masih sederhana atau belum memiliki alat pembantu dalam memposisikan pasien

Namun di tahun 70-an mulai muncul perkembangan khususnya dalam processing film. Dari yang sebelumnya menggunakan teknik developing, washing, hingga fixing sudah beralih memakai automatic processing. Namun belum lama berkembang, automatic processing pun mulai di tinggalkan. Penyebabnya adalah perkembangan teknologi computer yang fluktuatif. Dalam bidang kedokteran khususnya radiologi dikenal istilah Digital Image yaitu prosedur yang berbasis computer, mulai dari registrasi pasien hingga pasien mendapatkan hasil foto. Alasan mengapa radiologi beralih ke Digital yaitu, Efisien tempat, sebab setiap pasien memiliki berkas-berkas yang setiap saat akan dipakai lagi dikemudian hari. Kalau setiap hari berkas-berkas tersebut tertumpuk dalam rak-rak maka akan memakan tempat. Untuk itu jika disimpan dalam sebuah penyimpanan computer yang disebut Cloud, maka semua data pasien akan tersimpan dengan aman tanpa perlu khawatir merasa kehilangan film, semakin banyak film di reject maka radiologi semakin merugi. Karena 1 film bernilai harganya. Untuk itu mulailah muncul Computer Radiography (CR) dan yang terbaru Digital Radiography (DR).

Digital radiografi (DR) adalah sebuah bentuk pencitraan sinar X, dimana sensor-sensor sinar-X digital digunakan menggantikan film fotografi konvensional. Dan processing kimiawi digantikan dengan sistem komputer yang terhubung dengan monitor atau laser printer.

Adapun Komponen Pesawat DR antara lain :

1.    X-ray Source

Sumber yang digunakan untuk menghasilkan X-ray pada DR sama dengan sumber X-ray pada Coventional Radiography. Oleh karena itu, untuk merubah radiografi konvensional menjadi DR tidak perlu mengganti pesawat X-ray.

2.    Image Receptor

Detektor berfungsi sebagai Image Receptor yang menggantikan keberadaan kaset dan film. Ada dua tipe alat penangkap gambar digital, yaitu Flat Panel Detectors (FPDs) dan High Density Line Scan Solid State Detectors.

3.    Flat Panel Detectors (FPDs)

FPDs adalah jenis detektor yang dirangkai menjadi sebuah panel tipis. Berdasarkan bahannya, FPDs dibedakan menjadi dua, yaitu :

o   Amorphous Silicon, Amorphous Silicon (a-Si) tergolong teknologi penangkap gambar tidak langsung karena sinar-X diubah menjadi cahaya. Dengan detektor-detektor a-Si, sebuah sintilator pada lapisan terluar detektor (yang terbuat dari Cesium Iodida atau Gadolinium Oksisulfat), mengubah sinar-X menjadi cahaya. Cahaya kemudian diteruskan melalui lapisan photoiodida a-Si dimana cahaya tersebut dikonversi menjadi sebuah sinyal keluaran digital. Sinyal digital kemudian dibaca oleh film transistor tipis (TFTs) atau oleh Charged Couple Device (CCDs). Data gambar dikirim ke dalam sebuah computer untuk ditampilkan. Detektor a-Si adalah tipe FPD yang paling banyak dijual di industri digital imaging saat ini.

o   Amorphous Selenium (a-Se) Amorphous Selenium (a-Se) dikenal sebagai detektor langsung karena tidak ada konversi energi sinar-X menjadi cahaya. Lapisan terluar dari flat panel adalah elektroda bias tegangan tinggi. Elektrode bias mempercepat energi yang ditangkap dari penyinaran sinar X mealui lapisan selenium. Foton-foton sinar-X mengalir melalui lapisan selenium menciptakan pasangan lubang electron. Lubang-lubang elektron tersebut tersimpan dalam selenium berdasarkan pengisian tegangan bias. Pola (lubang-lubang) yang terbentuk pada lapisan selenium dibaca oleh rangakaian TFT atau Elektrometer Probes untuk diinterpretasikan menjadi citra.

 

4.    High Density Line Scan Solid State device

Tipe penangkapan gambar yang kedua pada DR adalah High Density Line Scan Solid State device. Alat ini terdiri dari Photostimulable Barium Fluoro Bromide yang dipadukan dengan Europium (BaFlBr:Eu) tatu Fosfor Cesium Bromida (CsBr).

Detektor fosofor merekam energi sinar-X selama penyinaran dan dipindai (scan) oleh sebuah dioda laser linear untuk mengeluarkan energi yang tersimpan yang kemudian dibaca oleh sebuah penangkap gambar digital Charge Coupled Devices (CCDs). Image data kemudian ditransfer oleh Radiografer untuk ditampilkan dan dikirim menuju work stasion milik radiolog.

5.    Analog to Digital Converter

Komponen ini berfungsi untuk merubah data analog yang dikeluarkan detektor menjadi data digital yang dapat diinterpretasikan oleh komputer.

6.    Komputer

Komponen ini berfungsi untuk mengolah data, manipulasi image, menyimpan data-data (image), dan menghubungkannya dengan output device atau work station.

7.    Output Device

Sebuah sistem digital radiografi memiliki monitor untuk menampilkan gambar. Melalui monitor ini, radiografer dapat menentukan layak atau tidaknya gambar untuk diteruskan kepada work station radiolog.

Selain monitor, output device dapat berupa laser printer apabila ingin diperoleh data dalam bentuk fisik (radiograf). Media yang digunakan untuk mencetak gambar berupa film khusus (dry view) yang tidak memerlukan proses kimiawi untuk mengasilkan gambar.

Gambar yang dihasilkan dapat langsung dikirimkan dalam bentuk digital kepada radiolog di ruang baca melaui jaringan work station. Dengan cara ini, dimungkinkan pembacaan foto melalui teleradiology.

Beberapa keuntungan DR yang signifikan terhadap CR dan film screen imaging adalah:

  • DR menghilangkan penggunaan kaset, yang menjadikan penghematan waktu yang signifikan.
  • Sistem DR meningkatkan efisiensi karena waktu pemrosesan lebih singkat, umumnya detik.
  • Faktor paparan untuk dr dapat dikurangi bila dibandingkan dengan faktor paparan untuk cr dan film screen


Prinsip kerja Digital Radiography

Prinsip fisik radiografi digital di lakukan tidak berbeda jauh dengan radiografi konvensional. Namun, berbeda dengan radiografi konvensional, di mana film berfungsi sebagai keduanya, detektor media dan penyimpanan. Detektor digital digunakan hanya untuk menghasilkan citra digital, lalu disimpan di media digital. Pencitraan digital terdiri dari empat tahap yang terpisah: generasi, pengolahan, pengarsipan, dan penyajian gambar.

Detektor digital terkena sinar-x yang dihasilkan oleh tabung standar.

Akhirnya, energinya diserap oleh detektor harus ditransformasikan menjadi muatan listrik, yang kemudian dicatat, didigitalkan, dan diukur menjadi skala abu-abu itu mewakili jumlah energi sinar-x yang diendapkan pada masing-masing lokus digitalisasi yang dihasilkan gambar digital. Setelah pengambilan sampel, software postprocessing tersebut diperlukan untuk mengatur data mentah menjadi citra yang bermakna secara klinis.

Setelah tahap akhir, gambar dikirim ke arsip penyimpanan digital. File header digital berisi informasi demografi pasien terkait dengan masing-masing gambar.

Meski mungkin saja mencetak gambar digital sebagai film hard copy, kelebihan radiografi digital tidak terwujud sepenuhnya kecuali gambar dilihat secara digital di komputer. Citra digital dapat dimanipulasi saat menonton dengan fungsi seperti panning, zooming, pembalik skala abu-abu, mengukur jarak dan sudut, dan windowing. Gambar distribusi melalui jaringan area lokal dimungkinkan.

Dalam Prinsip Kerja DR, terdapat 2 tipe penangkapan pada detektor, yaitu :

  • Penangkapan tidak langsung DR (Indirect), mesin menyerap sinar-x dan mengubahnya menjadi cahaya. CCD atau thin-film transistor (TFT) mengubah cahaya menjadi sinyal listrik. Komputer memproses sinyal listrik. Dan gambar dapat dilihat di monitor computer.
  • Langsung menangkap DR (Direct), Foto Fotokonduktor menyerap sinar-x, TFT mengumpulkan sinyal - sinyal listrik dikirim ke komputer untuk diproses dan gambar dilihat di layar komputer. 


Dikumpulkan dari berbagai sumber 

https://zonaradiografi.wordpress.com/2018/10/21/perbedaan-antara-cr-dr-radiologi-materi-perkuliahan/